Jumat, 27 September 2013

Ragam Tradisi Menuju Sehat Bernutrisi

“Tradisi Baik Untuk Keluarga Sehat” hmmm…tag line yang lumayan nendang dan mampu menampar sekaligus merenung apakah selama ini kita sudah membiasakan hidup sehat atau belum. Mencoba menjawab pertanyaan mandiri ini, saya ingin membagikan beberapa tradisi yang ada di keluarga kecil saya yang terdiri dari Bapak, Mama dan kedua adik laki-laki saya.

1. Mengolah Indomie
Kehidupan yang serba instan menjadikan kita dihadapkan pada menu-menu yang tak kalah instan. Salah satunya indomie—makanan favourite semua kalangan. Nah, dalam keluarga kecil saya, kami dibiasakan untuk tidak mengkonsumsi rebusan air bekas merebus mie instan yang disinyalir mengandung lapisan lilin sebagai pengawet. Mama saya tak pernah lelah mengingatkan untuk mengganti air dengan yang baru jika hendak menyantap mie kuah. Begitu juga dengan bumbunya, terkadang kami terbiasa menggunakan setengah porsi/tidak sama sekali, lalu menggantinya dengan bumbu racikan kami sendiri.

2. Mengolah Daging Ayam
Sama halnya dengan indomie, mama selalu merebus dan membuang kaldu ayam potong sebelum diolah untuk dijadikan lauk-pauk. Air didihan pertama yang penuh dengan kaldu dan lemak ayam selalu ia buang. Barulah di kaldu putaran kedua ia gunakan untuk dijadikan sup atau semur ayam.

3. Mengurangi penggunaan penyedap rasa
Ketika bereksperimen di dapur, mama lebih suka menggunakan racikan gula, garam, kecap, dan rempah-rempah daripada penyedap rasa. Hal ini ia lakukan untuk mengurangi konsumsi MSG dalam tubuh kami. Walhasil, lidah kami peka mencicipi mana yang menggunakan racikan rempah-rempah dan mana yang menggunakan racikan bumbu instan.

4. Mengolah sayur setengah matang
Mulut kami selalu dicekoki mama dengan wujud sayuran yang setengah matang. Jadi, ketika memasukannya ke dalam mulut dan gigi mengolah, kan terdengar keriuk-keriuk sebagai wujud postur sayuran yang tak terlalu matang. Kata mama, begitulah seharusnya sayur diolah, agar gizi dan vitamin yang terkandung di dalamnya masih tetap tinggal untuk selanjutnya disalurkan ke dalam tubuh.

5. Kreasi membuat cemilan sendiri
Sejak dini, kami selalu terbiasa dengan olahan cemilan mama. Entah itu dalam bentuk kukus, rebus, goreng ataupun panggang. Mama selalu mengingatkan kami bahwa meracik makanan sendiri itu lebih sehat karena kita tahu bagaimana proses dan bahannya. Lain halnya dengan jajanan di luar dan jalanan yang belum tentu higienis dan terbuat dari bahan yang aman.

Kebiasaan-kebiasaan inilah yang jadi pedoman saya hingga sekarang mengolah dan memilah makanan yang baik dan sehat untuk tubuh. Dan semakin beranjaknya usia, semua pengetahuan dan wawasan mengolah makanan yang baik itu berkembang perlahan-lahan. Berhubung rumah saya memiliki pekarangan dan masih berupa tanah bukan conblock, saya yakin bahan yang mama gunakan pun sehat karena ditanam sendiri. Cabai, kangkung dan bayam yang saya konsumsi terbebas dari pestisida…hehee…

Berikut resep makanan sehat yang juga merupakan makanan khas kota kelahiran saya; Pangkalpinang-Bangka.

LEMPAH DARAT
url
Bumbu yang dihaluskan:
3 buah cabe merah besar
3 buah cabe merah keriting
2 siung bawang merah
1 siung bawang putih
1 sendok makan terasi
2 sendok makan ebi (direndam sebentar)


Bahan:
300 gram ubi kuning atau talas, dipotong-potong
1 ikat daun katuk, diambil daunnya saja

100 gram terong, dipotong-potong
1 butir labu siam, dipotong-potong dadu
100 gram pepaya muda, dipotong-potong dadu
2.000 cc air putih
Garam dan gula secukupnya.


Cara memasak :
1. Rebus bumbu halus dalam air sampai tercium harum.
2. Masukkan talas, masak sampai setengah matang.
3. Masukkan labu siam, pepaya muda, terong, gula dan garam, masak hingga matang.
4. Terakhir masukan daun katuk.

Karena resep ini terdiri dari berbagai macam sayur-sayuran, dijamin makanan khas daerah ini sehat dan kaya vitamin. Selamat mencoba.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari www.resepsehat.com persembahan SunCo Minyak Goreng Yang Baik. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan” di akhir postingan blog.

1004925_637841039574105_726352314_n

Tidak ada komentar:

Posting Komentar