Anak-anak jalanan ini begitu ceria tatkala nasi-nasi bungkus itu datang.
Entah siapa yang memberi mereka makan, aku tidak tahu dan tak kenal.
Mereka sibuk dengan masing-masing nasi bungkus di tangan, sibuk dengan
air aqua yang dibagikan. Dengan sigapnya mereka makan perlahan-lahan.
Teguh makan makanan itu dengan polosnya. Teguh hanya seorang anak
laki-laki kecil 3 tahun, ia meremas ikan bandeng goreng itu dengan
tangan; mencoba memisahkan daging dengan duri ikan, lalu ia masukan apa
yang digenggam tangan ke dalam mulutnya, begitulah cara Teguh makan.
Lain halnya dengan Laras; anak perempuan kakak dari Teguh ini tak
menghiraukan Kak Berlin ketika memintanya tuk mengucap syukur terlebih
dahulu sebelum makan. “Keburu lapar, Mbak,” sahut Laras. Dan aku hanya
tersenyum dalam hati melihat tingkah polahnya. Mereka berdua sibuk
menikmati makanan mereka masing-masing, mereka-mereka yang dewasa juga
sibuk mengisi perut mereka dengan makanan hari itu. Terlihat Mbon yang
tak lekas menyantap makanan, melainkan minta diajari bahasa Inggris.
Begitulah hari itu kami berbagi bahagia kecil di jalan. Mereka
mengajariku banyak hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar