Jumat, 27 September 2013

Dari Seorang Penjaga Warnet Hingga Business Woman

180353_1562012212944_5082154_n
Lio; begitulah ia kerapkali disapa, tak pernah mengira niat awalnya mencari uang jajan membawanya pada dunia bisnis clothing. Pemilik nama lengkap Devy Lio Erlinda ini merupakan bungsu dari dua bersaudara. Lio mengaku sedari kecil ia sudah terbiasa mencari uang sendiri untuk memenuhi kebutuhan karena prinsip hidupnya yang malu meminta-minta. Selain itu, ia juga tak tega merepotkan ibunda tercinta yang merupakan single parent.

Perempuan yang semasa kecilnya bercita-cita untuk menjadi dokter ini mengungkapkan bahwa ia pernah mengenyam profesi sebagai penjaga warnet LARIS di dekat rumahnya selama 3 bulan ketika ia duduk di bangku kelas 3 SMA. “Kesempatan itu saya gunakan untuk browsing dan belajar pemasaran secara on-line,” jelas Lio. Pemilik Clio Collection ini juga menuturkan bahwa ia pernah menjadi penyiar radio dalam program “Leyeh-Leyeh” di RBTV semasa SMP selama 6 tahun yang memberinya banyak pengalaman di bidang komunikasi.

Lahir dari keluarga yang broken home tak menjadikan perempuan kelahiran Sleman-Yogyakarta, 27 Desember 1991 ini patah arang menjalani kehidupan. Awalnya bisnis clothing ini ia jalankan sendiri tanpa bantuan siapa-siapa. Namun, seiring meningkatnya pesanan dan permintaan pasar, hingga detik ini Lio mengaku sudah memiliki 5 karyawan inti dengan 4 titik toko yakni 2 di Yogya, 1 di Solo dan Surabaya. Bisnis yang ia jalani ini tak hanya menawarkan pakaian dan tas untuk para ladies, tapi juga para pria. Target pemasarannya pun tak hanya sebatas mahasiswa tapi juga pelajar hingga kalangan pekerja. Dengan mengangkat konsep distro, Lio mencoba men-design sendiri produknya. Untuk pemasaran itu sendiri, Lio mengaku lebih banyak memanfaatkan jejaringan sosial seperti akun facebook, BBM dan website pribadi produknya www.clioapparel.com.

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini menuturkan bahwa omset bisnis clotingnya mencapai 30-40 juta rupiah per bulan, bahkan mencapai 80 juta rupiah saat lebaran bulan lalu. Hingga lumrah saja jika dengan kemandiriannya, Lio mampu membiayai kuliah sendiri dan merenovasi rumah orang tuanya di Melati-Sleman beberapa bulan yang lalu. Bahkan dengan penghasilannya itu ia mampu mengikuti Exchange Study Konkuk Summer Program di Korea. “Bener-bener gak nyangka banget bisa dapetin semua ini, “ tandas Lio bahagia.

Ketika ditanya mengenai sosok dibalik kesuksesannya, ia mengaku peran ibunyalah yang paling dominan membentuk mindset hidupnya. “Ibu saya selalu bilang seberapapun uang yang kamu dapat dan keluarkan, yang penting semua itu berkah. Jadi, kalau mau mendapatkannya ya harus jujur. Kalau mengeluarkan uang ya buat hal yang positif-positif aja”, jelas Lio. Mengutamakan kejujuran inilah yang kemudian Lio gunakan dalam berbisnis. Ia selalu jujur dan konsisten dalam menjaga kualitas produknya.

Perempuan yang hobi baca dan traveling ini mengaku sudah memiliki kantor di Jl. Garuda no 199 Kenteng Nogotirto, Gamping Sleman. Selanjutnya, perempuan muda yang bercita-cita menjadi tutor bahasa Indonesia untuk orang asing ini berharap mampu menambah titik toko di kota lain seperti Semarang. “Lebih jauh lagi, saya pengen merambah luar negeri,” harapnya.

Devy Lio Erlinda merupakan satu dari sekian banyak anak muda yang mampu menunjukan bahwa mahasiswa juga bisa jadi pengusaha muda. “Berani bermimpi besar, ikhlas, jujur dan bersyukur itu kuncinya, “ tutur Lio berbagi mantra kesuksesan.

___________dari wichan untuk studyinjogja__________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar